bolak balik

SEMUA ORANG PASTI MENDAPAT COBAAN, JALANI DENGAN BERSYUKUR

Jumat, 22 Agustus 2014

Hijaber Sang Pembawa Baki



Jam menunjukkan pukul 7:30 saya bergegas berangkat ke rumah kawan saya di Susoh, dengan rencana kami pergi kelapangan bersama-sama. Nah, pada saat itu saya meninggalkan kereta dirumah kawan saya, kemudia saya pergi berdua dengan kawan saya bersama keretanya. Karena kereta saya tidak ada minyak alias BBM.

Sesampainya di Lapangan Persada, ternyata peserta upacara sudah berbaris di lapangan, saya dan kawan saya pun berlari agar tidak telat masuk ke dalam barisan upacara. Sesampainya dibarisan, dan ternyata peserta upacaranya masih ada yang belum memasuki lapangan upacara, misalnya pasukan TNI/Polri tampak baru datang dari kompi mereka masing-masing. Dan seketika itu, mereka pun langsung memasuki lapangan upacara dengan berseragam lengkap dan taklupa istri kedua mereka pun ikut dibawa (senjata). Para pasukan TNI/Polri dengan rapinya melawati barisan kami untuk menempati barisan khusus TNI/Polri yang telah disediakan oleh panitia pelaksana. Kami pun dengan semangatnya melihat pasukan itu sampai mereka tiba dibarisannya.

Pada saat itu, barisan peserta upacara masih belum rapi alias amburadur, personel TNI silih berganti datang untuk memberikan aba aba siap pada kami. Dan itu belum membuat para peserta upacara berdiri dengan rapi. Nah, pada akhirnya salah seorang petinggi TNI datang. Berpangkat Kapten, datang menghampiri barisan para pelajar, dan memberi aba aba siap. Nah, setelah itu baru barisan peserta upacara sudah rapi. Kemudian saya berkata dalam hati, upacara akan segera dimulai.

Protokol pun membaca susunan Upacara 17 Agustus. Dan komandan upacara pun memasuki lapangan upacara, kemudian menyiapkan seluruh peserta upacara. Setelah semua peserta upacara telah siap, protokol tidak meneruskan membaca susunan upacara yang kedua, melainkan hanya diam dan membisu. Pada saat itu, para peserta upacara pun bergemuruh, saling bercakap-cakap dan berbicara sesama kawan, saya pun begitu sambil memegang hp, saya berbicara dengan kawan yang disebelah saya.

Setelah berdiri hampir satu jam. Sirine mobil PM berbunyi, saya fikir itu adalah kedatangan Bupati. Dan alangkah terkejut saya bahwa pemikiran saya salah, ternyata yang datang adalah para petinggi TNI/Polri. Dan kami peserta upacarapun harus bersabar menunngu kedatangan orang nomor satu di Abdya, Bapak Bupati Aceh Barat Daya.

Setelah beberapa menit kedatangan para petinggi TNI/Polri dan para pejabat. Baru datang pak Bupati yang dikawal oleh personel Polisi dengan mobil Patwal. Mobil Sedan entah merek apa dan keluaran tahun berapa saya tidak tahu. Sedan berpelat nomor polisi BL 1 C memasuki gerbang Lapangan Persada kebanggan masyarakat abdya. Seketika itu datang pak perwira TNI berpangkat Kapten tadi menghampiri pak Bupati, kemudian melaporkan bahwa upacara siap dimulai. Dan langsung pak Bupati naik ke panggung utama dan berdiri didepan mikrofonnya untuk memimpin Upacara Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke 69th.

Nah, barulah protokol membacakan butiran susunan acara selanjutnya yaitu pengibaran bendera merah putih. Seketika itu seluruh peserta upacara terdiam, suana hening dan mencekam tiba-tiba datang bagaikan dalam ruangan gelap dan tak berpenghuni, bahkan suara rumput yang bergoyangpun tidak terdengar, Begitulah permisalannya.

Suara teriakan dari luar lapangan terdengar halus disertakan hentakan sepatu PDH yakni sepatu kebanggan Paskibra terdengar kedalam lapangan. Seketika itu masuklah pasukan paskibra ke dalam lapangan upacara yang diawalai oleh pasukan 17 kemudian masuk pasukan 8 dan diakhiri oleh pasukan 45. Suara gumuruh terdengan dari barisan saya dan PNS, kebetulan barisan pelajar dekat dengan barisan PNS. Mereka saling memuji pasukan pengibar bendera tersebut. Dan tak tinggal saya juga ikut-ikutan berbicara dengan kawan saya. Kebetulan saya berdiri dibarisan paling depan, jadi lebih leluasa melihat pasuka tersebut. Setelah itu, wanita manis pembawa baki menghampiri pak Bupati untuk mengambil Bendera Merah Putih, wanita itu sangat mahir ketika menaiki tangga beralaskan tikar merah yang terbentang didepan pak Bupati. Rasa penasaran saya pun mulai membara, dan saya bertanya dalam hati kecil, siapa wanita manis pembawa baki tersebut.

Barisan tempat saya berdiri seketika itu kembali bergemuruh, saya bertanya-tanya kepada teman saya tentang siapa wanita manis yang membawa baki bendera merah putih tersebut. kemudian teman saya juga tidak mengetahui hal itu. Terpaksa saya pendam saja pertanyaan saya tadi sampai upacara penaikan bendera merah putih selesai. Hanya beberapa menit kemudian bendera merah putih sukses dinaikkan dan dikibarkan oleh Paskibra Abdya 2014. Setelah itu para paskibra langsung keluar lapangan karena tugas mereka telah selesai.

Setelah pasukan itu keluar, protokol melanjutkan pembacaan butir susunan upacara selanjutnya. Dan setelah itu tibalah detik-detik proklamasi, sirine mobil polisi pun dibunyikan, menandakan proklamasi akan segera dibaca. Berselang beberapa menit, majulah ketua KNPI Abdya untuk membacakan isi Proklamasi.

Akhirnya, upacara penaikan bendera merah putih pun berakhir, saya langsung bergegas ke SD senter, untuk melihat siapa wanita pembawa baki itu. Pada saat saya tiba di SD itu, saya lihat para paskibra sedang menyanyikan yel-yel mereka, dan saya tidak berani untuk masuk dan mendekati pasukan pengibar bendera tersebut. saya hanya melihat pasukan yang serba putih itu dari luar SD atau dari jalan raya. Dengan rasa penasaran yang tinggi saya pun langsung pulang kerumah dengan harapan ketika senin mendatang akan mendapatkan nama wanita pembawa baki pada saat penaikan sang merah putih.

Pagi senin pun tiba, dengan keadaan hujan ringan saya tetap kesekolah dengan harapan ingin mengetahui nama pembaki baki pada saat penaikan sang merah putih. Saat tiba disekolah saya langsung bertanya kepada kawan saya, perihal pembawa baki pada penaikan dipagi minggu tersebut. dan seketika itu kawan saya langsung mengatakan bahwa pembawa baki disaat penaikan bendera merah putih tersebut adalah seorang wanita manis, yang tempo dulu saya ceritakan pada tulisan yang kemaren. Dan seketika itu juga saya terdiam tanpa kata,  mendengarkan cerita kawan saya yang panjang lebar, saya masih mendengar tidak berani untuk mengeluarkan suara ketika itu.

Kemudian pada saat itu, saya bangga terhadap wanita manis itu, dia mampu mencapai puncak prestasinya. Boro-boro dapat jawabatan sebagai pembawa baki saat penaikan bendera merah putih. Awalnya sih saya tidak percaya, dan lama-lama akhirnya saya percaya juga. Setelah mendapat info dari teman-teman sekelas sama saya, saya langsung mengeluarkan Handphone dari dalam saku celana saya, kemudian membuka BBM mencari kontak nama wanita tersebut, langsung saya berikan kata-kata selamat. “selamat ya” hah, Cuma itu saja, ketika itu saya lagi malas berbicara panjang lebar. Entah kenapa hari itu terasa lain dari hari-hari yang lalu. Mungkin akibat dari rindu kali ya.

Masih teringat cerita kawan tadi tentang sang pembawa baki, sampai-sampai terbawa hingga ke rumah, entah apa gerangan, yang pasti wanita pembawa baki itu sangat saya kenal, makanya saya ikut bangga melihat aksinya dilapangan hijau kemarin, emang kaya nonton bola apa,, hahaha... Setelah seharian memikirkan dia, pada pagi yang berbahagia itu, masuk sekitar lima belas pesan masuk di BBM saya dengan orang yang sama. Saya kira ini pasti para Alayers yang BC-BC cabe-cabean kemudian yang promotin pin terong-terongan. Lah, saya biarkan saja lampu BBM berwarna biru disisi kanan atas hp saya menyala hingga menerangi kamar saya yang masih gelap.

Nah, tak enak melihat lampu itu menyala terus-menerus, akhirnya saja memaksakan diri untuk membuka kunci tombol hp saya, setelah terbuka langsung saja saya buka BBM. Alangkah terkejutnya saya melihat lima belas pesan masuk dari orang yang sama. Langsung saya balas, jaringan pun pada pagi itu sangat bersahabat dan tentu ini sangat menguntungkan saya. Nah, inilah sedikit cerita pada tulisan kali ini, anggap aja tulisan kali ini adalah sambungan dari cerita kemaren, semoga pembaca tidak bosan-bosan singgah di tulisan saya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar