bolak balik

SEMUA ORANG PASTI MENDAPAT COBAAN, JALANI DENGAN BERSYUKUR

Sabtu, 30 Januari 2016

Wanita Inspirasi






Pada tulisan kali ini saya tidak tau mau tulis kata pengantar yang bagaimana, hanya berawal dari pesan singkat blackberry messenger (BBM) saya berkenalan dengan seorang gadis manis dan anggun yang saya perhatikan dari gambar tampilan bbm nya. Gadis asal Sumatera Utara ini sungguh menggugah hati saya ketika mengawali chatting dengannya.

Sosok yang hobi jalan-jalan dan tidak suka menulis ini menjadi semakin akrab dengan saya, walaupun kami belum berjumpa dan kami satu kampus namun beda jurusan. Saling menanyakan kabar dan saling berbagi informasi seputar jurusan masing-masing, seorang wanita yang murah senyum ketika didepan kamera itu bernama Ayu. Gadis manis mahasiswi Universitas Islam Negeri Sumetera Utara jurusan Perbandingan Mazhab semester II, yang juga pernah buat film pendek ketika masih SMA dulu katanya, membuat saya ingin mengenalnya lebih dekat.

Walaupun belum pernah berjumpa, namun sosok yang lembut seperti wanita Aceh umumnya membuatku bingung ketika ingin memulai percakapan melalui pesan singkat, dan “jangan-jangan ini orang Aceh” pikirku dalam hati. Awalnya ketika saya melihat pembaruan dibbm saya, ketika sedang asyik menggeser-geser layar tampilan, maka muncul lah nama Ayu. Sejenak kulihat gambar tampilannya yang sedang berada digunung dengan senyumnya yang menawan. Dengan perasaan mantap kubuka obrolan dan mulailah kami chatting.

Dengan keramahan dan enjoy nya itulah yang membuat saya semakin dekat dengannya dibbm, suatu kebanggan bagi saya bisa mengenal gadis manis ini dan tentunya menambah teman baru sekaligus keluarga baru. Tapi sayangnya dia tidak suka menulis, hobi jalan-jalan tapi engga suka menulis, hehehe. Hanya bbm biasa layaknya teman dekat, tidak ada kemesraan antara kami dan banyak bercanda juga terus banyak gombal juga, semua dilakukan agar percakapannya tidak kaku dan tidak terlalu serius.

Seperti yang saya bilang diatas tadi, pertama mengenal dia saya sudah jatuh hati padanya, namun tidak berani untuk mengungkapkan padanya. Saya lebih memilih untuk mengungkapkan pada sehelai kertas suci yang belum ternodai tentang perasaanku padamu. Mungkin ini terlalu cepat bagimu, namun bagiku ini adalah suatu hal yang harus ku utarakan padamu melalui kertas ini, melalui pena ini kamu selalu kuperbincangkan dalam untaian aksara tak bersuara.

Ibarat seperti Sinabung, dikala ia tak tahan lagi dengan isi yang dikandungnya, maka ia akan muntahkan kebumi hingga perutnya kosong. Nah, begitu juga denganku jika hal ini tidak kusampaikan, maka akan lama tertahan bahkan bisa menjadi beban dikemudian hari. Aku harap kamu mau menjadi inspirasiku agar aku tetap menulis tentangmu, tentangku, dan tentang kita. Hari ini aku hanya melihat sunset yang tenggelam dipanggil oleh bumi, maka esok aku akan melihat fajar yang bangkit memenuhi panggilan langit untuk bersinar menerangi bumi. Pun begitu denganku, hari ini aku hanya mengenalmu melalui pesan singkat bbm, maka esok aku akan melihatmu secara langsung percayalah itu kita punya hari bersama sebelum semuanya sirna dipanggil oleh Yang Maha Kuasa.

Kenyamanan yang kamu berikan membuatku termotivasi untuk bergelut kembali dalam sajak-sajak yang tak berirama, sentuhanmu membuatku semangat untuk terus menciptakan setiap kata menjadi sebuah kalimat dan setiap kalimat menjadi sebuah paragraf yang sempurna. Setelah kau balas pesan gnight too untukku, maka saat itulah sajak ini yang menemaniku hingga larut malam. Aku begitu sayang padamu sehingga disetiap doaku ku selipkan namamu, selalu kubawa namamu kedalam aksara ini sehingga inspirasiku terus mengalir.

Aku sangat menyanyangimu aku ingin kamu menjadi inspirasi bagiku, menjadi pendamping ketika aku menulis tentangmu, karena dengan itu kau selalu ku ingat meskipun kau jauh namun dengan tulisan ini kau terasa dekat dihatiku. Maaf jika tulisan ini membuatmu marah atau apalah, yang terpenting aku sudah mengatakan yang sebenarnya dari lubuk hati yang paling dalam, bukan aku maksud menggombal atau merayu, tapi inilah kenyataannya. Maaf jika dari peragraf pertama banyak kesalahan tentangmu, dan aku harap ini semua gak membuat kau terbebani dengan tulisan ini, jika kita bisa berteman, maka berteman lah, dan jika bisa lebih dari teman maka aku akan sangat bahagia.

Dan terakhir aku harap jika kamu membalas tulisan ini, maka balasnya dengan tulisan juga. Dan semoga diawal bulan februari ini nilai kita bagus, kita semakin dekat, dan kamu mau menulis. Jika kamu rasa tidak perlu dibalas maka acuhkan tulisan ini, anggapnya fans yang nulis untuk penggemarnya.

Yakin Usaha Sampai

Ilustrasi usaha agar mencapai kesuksesan

Perkenalkan nama saya Fakhrurrazi latar belakang hanya seorang mahasiswa yang ingin belajar banyak tentang apa yang belum saya ketahui. Beranjak dari kampung halaman dengan penuh semangat dengan tekat ingin meraih kesuksesan dan ingin membagiakan orang tua saya mulai belajar ditempat yang baru, teman yang baru, pokoknya serba barulah. Sewaktu SMA saya sering terlibat dalam oraganisasi yang ada disekolah maupun diluar sekolah, organisasi sosial. Dan ilmu-ilmu keorganisasian yang saya dapat itu saya terapkan dikota perantauan saya ini, yah walaupun ilmunya tidak setinggi senior-senior disini, tapi dengan mudah saya bisa berteman dan bersosialisasi dengan orang-orang disini yang beda daerah kelahiran, ras, dan budayanya. Walaupun perantauan, saya tidak takut akan hal-hal yang bersifat negatif atau ada orang yang jahat, karena saya selalu yakin ada Allah dimana pun saya berada seperti kata pepatah “dimana langit dijunjung disitulah bumi dipijak”.


Sejak SMA saya sering menghayalkan jadi mahasiswa itu enak. Kuliah cuma beberapa jam, lalu ketika libur sangat panjang. Nah, ketika sudah memegang gelar mahasiswa, saya pikir apa yang saya hayalkan ketika SMA dulu tidak 100% tepat, karena mahasiswa itu harus kritis, harus update tentang info terbaru dikampus, bisa itu berupa pengumuman dari dosen, atau event-event yang diadakan dikampus. Mahasiswa merupakan agent perubahan bagi dirinya dan orang lain (agent of change). Memegang gelar mahasiswa sangatlah berat, karena maju dan berkembangnya suatu negara itu tergantung pada pemuda itu sendiri. 


Rasa syukur yang tak terhingga kepada Yang Maha Kuasa, karena lulus di prodi Ilmu Komunikasi. Kenapa ilmu komunikasi yang saya pilih? Jawabannya simpel, saya ingin jadi wartawan dan penulis, simple bukan?. Hal itu ternyata mendapat dorongan positif dari keluarga, maka oleh sebab itu saya terus semangat  meluruskan niat memberikan hasil terbaik untuk keluarga dan orang-orang yang saya sayangi. 


Menjadi mahasiswa belum cukup bagi saya untuk belajar lebih dalam tentang ilmu komunikasi, atau lebih dalamnya ilmu yang menyangkut kejurnalistikan. Mahasiswa tidak hanya menunggu dari dosen saja, tapi harus kita sendiri yang mencarinya diluar. Bukan seperti SMA, murid hanya menunggu ilmu dari guru berbeda dengan mahasiswa, dosen cuma menyampaikan judul besarnya saja dan selanjutnya pembahasannya kita sendiri yang mencarinya. Itulah bedanya siswa dan mahasiwa.


Menerima ilmu dari dosen diperkuliahan belum cukup bagi saya, lalu saya cari informasi tentang organisasi-organisasi dikampus. Kebetulan pada saat itu banyak organisasi kampus yang membuka pendaftaran anggota baru. Mereka mendirikan stand pendaftaran disepanjang halte kampus dengan memasang spanduk sebagai daya tarik mahasiswa baru untuk bergabung bersama mereka. Sempat tersirat didalam hati ingin gabung dengan organisasi dikampus, namun masih bingung organisasi mana yang harus dipilih yang sesuai dengan basic dan keterampilan saya. “saya tau jika sukses itu tidak cuma diperkualiahan saja, melainkan harus bergabung dengan ukm dikampus, saya tidak mau dikatakan mahasiswa kupu – kupu (mahasiswa kuliah pulang kuliah pulang) gumamku dalam hati. Sebagai seorang yang hobi menulis dan hobi fotografer, maka saya mantapkan pilihan untuk bergabung bersama Lembaga Pers Mahasiswa Dinamika UIN SU ( LPM Dinamika UIN SU ).  Salah satu lembaga pers kampus yang memberitakan seluruh kegiatan atau peristiwa yang ada dikampus.


Kebiasaan semester pertama masuk kampus hanya setengah hari, membuatku berfikir untuk mencari tambahan ilmu dan teman guna menunjang basic dan hobi dari sejak SMA dulu. Nah, saya rasa Lpm Dinamika cocok dengan basic saya sebagai seorang mahasiswa ilmu komunikasi sekalian tempat praktek menuangkan ilmu yang telah saya pelajari dikelas. Maka saya mantapkan hati dan fikiran untuk satu tujuan ingin bergabung bersama Lpm Dinamika UIN SU.


Akhirnya saya mengikuti proses penyeleksian 3 hari dan Alhamdulillah saya lulus bersyarat. Ya, walaupun demikian saya tetap bersyukur karena masih diberi lulus walaupun ada bersyaratnya diujung kata lulus itu. Kemudian berlanjut ke proses pemagangan, kalau dalam AD/ART nya proses pendidikan, hahaha macam militer aja kata-kata pendidikan itu. Tapi tak apalah sama sajanya itu, menjalani proses magang membuat sebagian teman saya galau dengan banyaknya tugas yang diberikan oleh senior dan perlahan mereka gugur dimedan pertempuran.  Serangkaian kata motivasi selalu diberikan pada kami, tapi semakin lama semakin sedikit prajurit yang bertahan dalam proses pendidikan / pemangangan ini, seperti kata pepatah “siapa yang kuat, maka dia akan menang”, dan ada lagi “siapa yang bersungguh-sungguh, maka dia akan mendapatkan”. Dua password itulah yang saya pegang teguh pada saat magang hingga 3 bulan kemudian ditahun 2015 yang lalu.


Hingga pengukuhan masih ada juga yang gugur alias tidak ikut pada proses pengukuhan dibumi perkemahan Sibolangit. Alangkah ruginya kerja keras 3 bulan lalu hingga akhirnya gugur pada saat akan menjadi kru, pun demikian itu semua hanya kehendak Yang Maha Kuasa. Dengan berat hati saya harus merelakan teman saya gugur tidak ikut pengukuhan dengan alasan yang sangat logis menurut saya, tidak mempunyai dana untuk bayar uang pengukuhan. Dan akhirnya saya dan beberapa teman yang lainnya yang masih bertahan berangkat ke Sibolangit untuk mengikuti pengukuhan selama 2 hari. 


Serangkaian agenda pengukuhan kami lalui hingga pada hari dimana pengumuman kelulusan dibaca dan itu adalah saat yang menegangkan. Sebagian teman saya terlihat mengeluarkan air mata saat para senior memberikan sedikit renungan, seakan dipagi yang cerah itu berkabut karena semuanya mengeluarkan air mata yang tak terbendungi lagi. Semua mata berkaca-kaca pada pagi itu, cuaca yang dingin dipagi hari seakan tak mampu membuat air mata menjadi beku bahkan semakin mencair dan jatuh menimpa bumi.  


Renungan suci yang berdurasi hampir setengah jam itu membuat saya dan teman-teman mengeluarkan air mata teringat ketika pelatihan bersama, reportase lapangan bersama, mencari tugas bersama, hingga ke sekret untuk mencari absen pun bersama. Bayangkan diantara kami ada yang tidak lulus dan hal itu semua tidak akan terjadi lagi setelah hari ini dan hari-hari selanjutnya. Diakhir-akhir pemutusan kelulusan sempat terjadi adu mulut atau salah paham yang dalam istilah Inggrisnya (mis communication) antara kru dan alumni dalam memutuskan kelulusan berdasarkan tiket yang diberi alumni kepada salah satu peserta pengukuhan, entah bagaimana ceritanya saya pun tidak mengerti. Setelah suasana mulai terkendali, akhirnya kru dan alumni bermusyarah dilantai dua yang kami tempati. Entah apa yang mereka bicarakan diatas sana, yang pasti mereka sedang beremuk atas insiden tadi mencari jalan keluarnya, pikirku salam hati.


Setelah keadaan sudah kembali normal, akhirnya kelulusan peserta pengukuhan tahun ini berjumlah 11 orang dan Alhamdulillahnya saya termasuk ke dalam 1 dari 10 orang itu, lalu terakhir kami saling menyemangati antara satu sama lain, saling memberikan kata-kata motivasi bahwa terus semangat dan jangan putus asa. Setelah semua terlaksana, semua peserta pengukuhan dan kru foto bersama sebelum sarapan pagi. Dan setelah sarapan saya dan teman lainnya bersiap untuk pulang menuju Kota Medan dan mobil pun sudah menunggu siap mengantarkan kami pulang. Setelah mempersiapkan semua barang, tibalah waktunya untuk penutupan acara pengukuhan angkatan 18 oleh mc lalu ketua panitia dan terakhir kami mendapatkan sebuah amplop sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang ke Medan. Nah sebelum pulang, salah satu dari kami disuruh maju kedepan untuk membuka isi amplop tersebut, dan isi amplop itu hanya dua lembar kertas berukuran A4 kemudian teman saya membacakan kertas tersebut didepan kami dan para kru beserta alumni yang hadir pada saat pengukuhan itu.


Mulailah dia membaca halaman pertama, dibacanya dari kop surat hingga yang mengetahui atau yang bertanda tangan. Kemudian lanjut ke halaman kedua, pun demikian dibacanya dari kop surat dengan nada yang lantang, ketika sampai ditengah surat dia terdiam beberapa detik ketika membaca nama-nama peserta pengukuhan lulus semua, dan teriakan gembira beserta tawa terlihat diwajah teman-teman yang tadinya dinyatakan tidak lulus, dan akhirnya setelah dibaca surat keputusan pimum maka wajah mereka mulai berseri-seri saling merangkul satu sama lain, dan hal yang terjadi pada saat renungan suci tadi hanyalah skenario belaka saja yang dibuat oleh kru bekerjasama dengan para alumni dan hal itu sukses membuat peserta pengukuhan sebagian mengeluarkan air mata termasuk saya sendiri. 


Sungguh pengalaman yang luar biasa, bersahabat dengan alam ketika malam hari hingga subuh datang, berdingin-dinginan ditengah rintikan hujan beratapkan jas hujan untuk lima orang dan bercahayakan senter untuk penerangan guna menyusuri pos demi pos dalam gelap gulita sebagai tahap dalam proses pengukuhan. Sungguh kenangan ini tidak akan saya lupakan, dan akan saya ceritakan pada anak-anak saya kelak. Saya percaya jika kita mengikuti proses yang benar, maka yakinlah hasil tidak akan mengkhianti kita yang terpenting ada usaha, doa dan semangat maka semua itu akan tercapai sesuai dengan apa yang kita inginkan. Terakhir dari saya jangan cepat putus asa, see you next times guys...