bolak balik

SEMUA ORANG PASTI MENDAPAT COBAAN, JALANI DENGAN BERSYUKUR

Sabtu, 30 Agustus 2014

Gadis Manis

Gadis manis itu datang dari desa kecil di kaki gunung.
Ia tumbuh jauh dari keramaian kota.
Dari bisingnya kendaraan penyebar polusi.
Dari ricuhnya jalanan kota.

Sekarang dia seperti gadis berkerudung merah di hutan yang asing.
Walau takut, gadis itu tetap berjalan menyusuri jalanan ramai.
Para lelaki bersuit – suit nakal menggodanya.
Para wanita melirik tajam padanya, iri melihat kepolosan hatinya.
Raut wajah Gadis Manis menyiratkan ketakutan, dan seakan berkata,
“Aku ingin pulang ke rumah!”
Tapi Gadis Manis itu tahu, tahu kalau tak ada jalan pulang ke rumah mungil di kaki gunung.
Gadis Manis merasa sendiri.

Sendiri di tengah hingar – bingar kota.
Sepi dalam gemerlap lampu – lampu yang seakan tak pernah mati.
Kakinya tak lagi mampu berjalan tanpa tujuan.
Tubuhnya letih tak karuan.
Lidahnya terlalu kelu untuk bertanya.

Ia merasa tersesat.
Air mata menitik lembut meninggalkan jejak dipipinya.
Ia menggigit bibirnya, keras, agar tak menangis meraung di tengah kerumunan tubuh – tubuh tak berjiwa itu.
Ia tak ingin wajah – wajah bertopeng serupa itu memandangnya dengan tatapan yang serupa pula.
Tatapan kasihan.
Bibirnya mulai berdarah dan perih menggigit kesadarannya.

Terseok – seok,
Si Gadis Manis mulai berjalan lagi,
Mencari atap untuk bernaung,
Sejenak hilang dari realita.
Sedetik pun tak apa,
Ia hanya butuh satu tarikan nafas sebelum kembali menghembuskan segala rasa takutnya pergi.

Keberanian.
Hanya itu yang dia butuhkan.
Sepatah kata mengisi doanya.
Satu kata sebelum mengamininya,
Menutupnya dengan senyum lemah.
Ia kembali lagi berjalan, Sampai menemukan yang takdir berikan untuknya.
Mencari diantara ribuan benang merah yang kusut bagai sarang laba – laba.


red1


Doa yang Belum Terkabul

Suara ayam dipagi hari membuat aku terbangun dari tidurku, dan dengan segera ku ambil handuk terus berjalan menuju kamar mandi. Kemudian aku langsung memakai seragam sekolahku dan mengambil tas lalu ku hidupkan motorku dan berangkat kesekolah. Dengan semangat aku mengawali pagi yang indah dengan segelas kopi dikantin sekolah, sambil menunggu bel berbunyi, aku keluarkan telepone genggam (hp) dari saku celana sebelah kiri. Langsung saja aku konek kan dengan WiFi yang tersedia disekolah, dan Alhamdulillah ternyata WiFi nya aktif.

Langsung saja ku buka facebook ku, ada dua puluh pemberitahuan diberanda. Langsung saja kubuka, dan ternyata para likers yang memenuhi beranda saya. Nah, setelah semuanya aku buka. Aku geser pursor kebawah dengan niat melihat status-status para cabe-cabean, eh ternyata bukannya yang dimaksud muncul melainkan, sosok wanita manis dengan seorang lelaki muda sedang berpose disebuah lapangan sepak bola, entah dimana aku tak tahu.

Langsung saja aku jelajahi foto tersebut, dengan penuh penasaran hati ku pun berkata, “siapa wanita manis yang digandeng pria tersebut”. firasat ku mulai tak enak, karena aku juga mempunyai wanita manis seperti yang di foto itu. Tak pikir panjang langsung saja ku besarkan gambar tersebut. dengan perasan setengah tidak enak aku memberanikan diri untuk mengecek foto tersebut.

Dan alangkah terkejutnya aku, ternyata dia adalah wanita manis yang dekat denganku. Perasaan ku berubah menjadi kacau tak tahu apa yang ingin kulakukan, tangan dan badan ku seketika itu lemas. Air mata jatuh ketika kududuk dikursi kelasku, aku tak tahu mau bilang apa. Pada hari itu aku sangat terpukul, aku tetap sabar dan dengan hati yang berat aku berfikir, “Allah sedang mengujiku, supaya aku tegar dan tak lemah ketika mengalami hal seperti ini lagi kedepannya”. Kemudian ku usap air mataku. Aku langsung mengikuti pelajaran pada hari yang bagi ku tidak bahagia.

Pikiran ku masih belum stabil aku selalu memikirkan peristiwa dipagi hari tadi, aku berfikir “apakah aku salah.?”, didalam lamunan itu, mata ku kembali mengeluarkan air, kemudian ku usap agar aku terlihat tegar dan kuat. Tapi aku tak bisa dan aku masih lemah, ternyata aku belum bisa menerima hal itu, pikirku lagi. Dan ketika itu aku ingin menyerah dengan perjuanganku, entah dari mana bisikan datang, dan berkata padaku, “perjuanganmu masih panjang, terus berikan perhatian padanya, terus gapai dia, agar dia bisa kamu bimbing”. Sontak kuterbangun dari lamunan ku, ku ucap istighfar dengan nada suara yang sedih.

Akhirnya ku ambil handphone ku, lalu ku cari namanya dikontak BBM ku. Terus ku taya perihal itu, lalu dia menjelaskan dengan sejelas mungkin dan sedetail mungkin, dia berusaha menyakinkan aku, dan aku pun yakin bahwa itu bukan kemauan dia, aku coba untuk memahami keadaan dia waktu itu, namun sulit, akan tetapi tetap aku paksa biar tidak ada salah paham diantara kami.

Setelah mendengar penjelasan dari wanita manis itu, barulah saya agak sedikit tenang dan barulah nafas ini kulepas dengan lega, karena sejak tadi dadaku terasa sakit, entah mengapa gerangan. Lalu aku berwudhu dan sholat 2 rakaat. Sehingga aku pun merasa sangat tenang ketika selesai sholat dan ku panjatkan doa kepada Sang Kuasa.

Tidak sampai disini saja, persoalan ini kembali mengembang sehingga dia yang biasa kupanggil dengan nama sebutan yang pendek, tidak menyukai hal tersebut, padahal itu nama kesayangan yang kuberikan untuknya, agar aku selalu mengingatnya. Ketika dia berkata melarang untuk dipanggil nama itu, saya terkejut dan sangat terkejut, dan aku berfikir bahwa Allah belum mengabulkan doa ku, dan aku sangat sedih. Karena nama itu tempat ku menangis kalau lagi rindu, tempat ku bermanja-manja, tempat ku curhat, dan tempat ku meluapkan canda tawa ketika lagi senang. Tapi sekarang, nama itu telah hilang dan tak tau kemana, namun aku berjanji akan mencari nama itu dan akan mengembalikan nama itu, sehingga aku bisa mendapatkan semuanya yang telah hilang.

Bersambung........ 

Minggu, 24 Agustus 2014

Sahabat Saya


Mr. Fata Hafrizal
Pada tulisan kali ini saya ingin mengupas tentang sahabat saya yang satu ini. Fata Hafrizal nama lembut yang disematkan kedua orang tua nya kepada pemuda tampan bertubuh tinggi besar beserta kulit kuning langsat, telah mendudukibangku SMA kelas XII dan kebetulan satu kelas sama saya. Nah, teman yang ingin saya bicarakan pada kesempatan yang berbahagia ini. ABG yang sering dipanggil dengan nama Fata ini, banyak humor nya dikelas, gara-gara humornya dia kelas kami sering dikatakan kelas angker oleh guru. Nah, walaupun angker kami tetap solid kok. 


  Sahabat saya yang satu ini sering dibicarakan dimedia jejaring sosial karena ketampanannya, dia mampu menghipnotis salah seorang gadis desa yang tidak jauh dari alamt sekolah kami. Indriansya, gadis paruh baya yang sering dipanggil Indri sangat suka diganggu olah sahabat saya ini, dan kebetulan saya, sahabat saya dan Indri itu satu kelas juga.


  Tiap hari selalu diganggu oleh sahabat saya ini, saya tak tahu apakah sahabat saya ini suka sama gadis itu atau entah bagaimana. Bagitupun Indri dia hanya sabar ketika diejek oleh sahabat saya, terkadang ketika dia sudah tidak sanggup lagi, barulah gadis desa itu membalas ejekan sahabat saya itu. Saya pun sering mengejek beliau (Indri). Tetapi saya tak seperti sahabat saya ini, dia seorang pengejek senior dikelas XII.IPA.2. 

Mr. Rahmad Ramadhan (Ajibon)


  Tidak terfokus kepada Indri saja, dari kaum Adam juga sering diejek olehnya. Rahmad Ramadhan dengan nama keren sehari-hari Ajibon. Pria tampan, dan potongan rambut seperti artis Korea ini juga jago bermain bola ini, setiap hari dikelas menjadi pusat ejekan dari kami kami semua. Tidak lepas dari saya, sering mengejek dia. Satu yang saya salut dari pemuda ini ketika diejek, dia hanya melempar senyum menandakan kesabaran dirinya.

  Ajibon ini salah seorang siswa berprestasi dibidang sepak bola. Bagaimana dia memainkan bola dilapangan hijau dengan skill yang dia pelajari dari timnya yaitu AAFC, kala itu tim ini sangat dibanggakan oleh masyarakat ABDYA, khususnya Blangpdie, seiring berjalannya waktu, tim ini tak terlihat lagi latihan dilapangan. Tapi saya tak bicara tentang itu. Saya ingin berbicara tentang beberapa sahabat saya yang selama ini menjalani susah dan senang bersama saya. Saya banyak belajar dari mereka, sangat banyak, bahkan saya tak dapat menghitung berapa banyak ilmu yang saya terima dari mereka. Terima kasih sahabat, saya lemah tanpa kalian. I Love Them !!!!

Sebenarnya masih banyak lagi cerita manis dari sahabat-sahabat saya yang lain. Sampai jumpa pada tulisan selanjutnya !!!! daa daa see you next time brothers......


Jumat, 22 Agustus 2014

Hijaber Sang Pembawa Baki



Jam menunjukkan pukul 7:30 saya bergegas berangkat ke rumah kawan saya di Susoh, dengan rencana kami pergi kelapangan bersama-sama. Nah, pada saat itu saya meninggalkan kereta dirumah kawan saya, kemudia saya pergi berdua dengan kawan saya bersama keretanya. Karena kereta saya tidak ada minyak alias BBM.

Sesampainya di Lapangan Persada, ternyata peserta upacara sudah berbaris di lapangan, saya dan kawan saya pun berlari agar tidak telat masuk ke dalam barisan upacara. Sesampainya dibarisan, dan ternyata peserta upacaranya masih ada yang belum memasuki lapangan upacara, misalnya pasukan TNI/Polri tampak baru datang dari kompi mereka masing-masing. Dan seketika itu, mereka pun langsung memasuki lapangan upacara dengan berseragam lengkap dan taklupa istri kedua mereka pun ikut dibawa (senjata). Para pasukan TNI/Polri dengan rapinya melawati barisan kami untuk menempati barisan khusus TNI/Polri yang telah disediakan oleh panitia pelaksana. Kami pun dengan semangatnya melihat pasukan itu sampai mereka tiba dibarisannya.

Pada saat itu, barisan peserta upacara masih belum rapi alias amburadur, personel TNI silih berganti datang untuk memberikan aba aba siap pada kami. Dan itu belum membuat para peserta upacara berdiri dengan rapi. Nah, pada akhirnya salah seorang petinggi TNI datang. Berpangkat Kapten, datang menghampiri barisan para pelajar, dan memberi aba aba siap. Nah, setelah itu baru barisan peserta upacara sudah rapi. Kemudian saya berkata dalam hati, upacara akan segera dimulai.

Protokol pun membaca susunan Upacara 17 Agustus. Dan komandan upacara pun memasuki lapangan upacara, kemudian menyiapkan seluruh peserta upacara. Setelah semua peserta upacara telah siap, protokol tidak meneruskan membaca susunan upacara yang kedua, melainkan hanya diam dan membisu. Pada saat itu, para peserta upacara pun bergemuruh, saling bercakap-cakap dan berbicara sesama kawan, saya pun begitu sambil memegang hp, saya berbicara dengan kawan yang disebelah saya.

Setelah berdiri hampir satu jam. Sirine mobil PM berbunyi, saya fikir itu adalah kedatangan Bupati. Dan alangkah terkejut saya bahwa pemikiran saya salah, ternyata yang datang adalah para petinggi TNI/Polri. Dan kami peserta upacarapun harus bersabar menunngu kedatangan orang nomor satu di Abdya, Bapak Bupati Aceh Barat Daya.

Setelah beberapa menit kedatangan para petinggi TNI/Polri dan para pejabat. Baru datang pak Bupati yang dikawal oleh personel Polisi dengan mobil Patwal. Mobil Sedan entah merek apa dan keluaran tahun berapa saya tidak tahu. Sedan berpelat nomor polisi BL 1 C memasuki gerbang Lapangan Persada kebanggan masyarakat abdya. Seketika itu datang pak perwira TNI berpangkat Kapten tadi menghampiri pak Bupati, kemudian melaporkan bahwa upacara siap dimulai. Dan langsung pak Bupati naik ke panggung utama dan berdiri didepan mikrofonnya untuk memimpin Upacara Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke 69th.

Nah, barulah protokol membacakan butiran susunan acara selanjutnya yaitu pengibaran bendera merah putih. Seketika itu seluruh peserta upacara terdiam, suana hening dan mencekam tiba-tiba datang bagaikan dalam ruangan gelap dan tak berpenghuni, bahkan suara rumput yang bergoyangpun tidak terdengar, Begitulah permisalannya.

Suara teriakan dari luar lapangan terdengar halus disertakan hentakan sepatu PDH yakni sepatu kebanggan Paskibra terdengar kedalam lapangan. Seketika itu masuklah pasukan paskibra ke dalam lapangan upacara yang diawalai oleh pasukan 17 kemudian masuk pasukan 8 dan diakhiri oleh pasukan 45. Suara gumuruh terdengan dari barisan saya dan PNS, kebetulan barisan pelajar dekat dengan barisan PNS. Mereka saling memuji pasukan pengibar bendera tersebut. Dan tak tinggal saya juga ikut-ikutan berbicara dengan kawan saya. Kebetulan saya berdiri dibarisan paling depan, jadi lebih leluasa melihat pasuka tersebut. Setelah itu, wanita manis pembawa baki menghampiri pak Bupati untuk mengambil Bendera Merah Putih, wanita itu sangat mahir ketika menaiki tangga beralaskan tikar merah yang terbentang didepan pak Bupati. Rasa penasaran saya pun mulai membara, dan saya bertanya dalam hati kecil, siapa wanita manis pembawa baki tersebut.

Barisan tempat saya berdiri seketika itu kembali bergemuruh, saya bertanya-tanya kepada teman saya tentang siapa wanita manis yang membawa baki bendera merah putih tersebut. kemudian teman saya juga tidak mengetahui hal itu. Terpaksa saya pendam saja pertanyaan saya tadi sampai upacara penaikan bendera merah putih selesai. Hanya beberapa menit kemudian bendera merah putih sukses dinaikkan dan dikibarkan oleh Paskibra Abdya 2014. Setelah itu para paskibra langsung keluar lapangan karena tugas mereka telah selesai.

Setelah pasukan itu keluar, protokol melanjutkan pembacaan butir susunan upacara selanjutnya. Dan setelah itu tibalah detik-detik proklamasi, sirine mobil polisi pun dibunyikan, menandakan proklamasi akan segera dibaca. Berselang beberapa menit, majulah ketua KNPI Abdya untuk membacakan isi Proklamasi.

Akhirnya, upacara penaikan bendera merah putih pun berakhir, saya langsung bergegas ke SD senter, untuk melihat siapa wanita pembawa baki itu. Pada saat saya tiba di SD itu, saya lihat para paskibra sedang menyanyikan yel-yel mereka, dan saya tidak berani untuk masuk dan mendekati pasukan pengibar bendera tersebut. saya hanya melihat pasukan yang serba putih itu dari luar SD atau dari jalan raya. Dengan rasa penasaran yang tinggi saya pun langsung pulang kerumah dengan harapan ketika senin mendatang akan mendapatkan nama wanita pembawa baki pada saat penaikan sang merah putih.

Pagi senin pun tiba, dengan keadaan hujan ringan saya tetap kesekolah dengan harapan ingin mengetahui nama pembaki baki pada saat penaikan sang merah putih. Saat tiba disekolah saya langsung bertanya kepada kawan saya, perihal pembawa baki pada penaikan dipagi minggu tersebut. dan seketika itu kawan saya langsung mengatakan bahwa pembawa baki disaat penaikan bendera merah putih tersebut adalah seorang wanita manis, yang tempo dulu saya ceritakan pada tulisan yang kemaren. Dan seketika itu juga saya terdiam tanpa kata,  mendengarkan cerita kawan saya yang panjang lebar, saya masih mendengar tidak berani untuk mengeluarkan suara ketika itu.

Kemudian pada saat itu, saya bangga terhadap wanita manis itu, dia mampu mencapai puncak prestasinya. Boro-boro dapat jawabatan sebagai pembawa baki saat penaikan bendera merah putih. Awalnya sih saya tidak percaya, dan lama-lama akhirnya saya percaya juga. Setelah mendapat info dari teman-teman sekelas sama saya, saya langsung mengeluarkan Handphone dari dalam saku celana saya, kemudian membuka BBM mencari kontak nama wanita tersebut, langsung saya berikan kata-kata selamat. “selamat ya” hah, Cuma itu saja, ketika itu saya lagi malas berbicara panjang lebar. Entah kenapa hari itu terasa lain dari hari-hari yang lalu. Mungkin akibat dari rindu kali ya.

Masih teringat cerita kawan tadi tentang sang pembawa baki, sampai-sampai terbawa hingga ke rumah, entah apa gerangan, yang pasti wanita pembawa baki itu sangat saya kenal, makanya saya ikut bangga melihat aksinya dilapangan hijau kemarin, emang kaya nonton bola apa,, hahaha... Setelah seharian memikirkan dia, pada pagi yang berbahagia itu, masuk sekitar lima belas pesan masuk di BBM saya dengan orang yang sama. Saya kira ini pasti para Alayers yang BC-BC cabe-cabean kemudian yang promotin pin terong-terongan. Lah, saya biarkan saja lampu BBM berwarna biru disisi kanan atas hp saya menyala hingga menerangi kamar saya yang masih gelap.

Nah, tak enak melihat lampu itu menyala terus-menerus, akhirnya saja memaksakan diri untuk membuka kunci tombol hp saya, setelah terbuka langsung saja saya buka BBM. Alangkah terkejutnya saya melihat lima belas pesan masuk dari orang yang sama. Langsung saya balas, jaringan pun pada pagi itu sangat bersahabat dan tentu ini sangat menguntungkan saya. Nah, inilah sedikit cerita pada tulisan kali ini, anggap aja tulisan kali ini adalah sambungan dari cerita kemaren, semoga pembaca tidak bosan-bosan singgah di tulisan saya.




Sabtu, 16 Agustus 2014

Memaknai 9 Tahun Perdamaian

“Perjuangan bukan untuk kekuasaan, tetapi untuk sebuah harga diri. Hanya pada saat seluruh rakyat sudah mempunyai harga diri, saat itulah ia akan merdeka!” (Tgk. Hasan Muhammad Di Tiro).
TERNYATA, 38 tahun sudah azan pertama di Gunung Halimun sebagai penanda ureueng Aceh sepakat tegak sama tinggi dan duduk sama rendah, demi membebaskan tanah indatu dari rasa terjajah. Sejak itu, semerbak bau menyatu dalam amis darah, gedung sekolah dibakar beserta rumah-rumah yang sudah diberi tanda merah. Namun, tiada sekali jua terucap kata menyerah, tanda takluk dalam kondisi kalah, meski sampai tetes penghabisan darah. Berkali-kali ajakan menyerah oleh pemerintah, tapi tiada jua seujung lidah untuk Aceh memungut sumpah bahwa menyerah hanya milik lamiet penjajah.
Sungguh, semua kuasa dan ketentuan dari Allah, manusia hanya pemilik kaul dengan segala janji dan sumpah. Suratan sudah, bahwa air laut meruah di akhir 2004 merupakan cara pembersihan segala darah di segenap daerah agar Aceh mesti berdamai dari kecamuk yang sudah-sudah. Teungku, saya percaya damai bukan berarti menyerah sehingga terlalu naif memaknai orang-orang yang meneken perdamaian berarti takluk pada penjajah. Damai hanya strategi sejarah untuk Aceh bangkit dan menyatukan langkah. Damai bukan berarti mangkir dari sumpah.
Ironisnya, damai yang mesti dijadikan alat merawat ingatan dan membentuk persatuan demi memungkut fragmen sejarah yang berserakan, malah oleh sebagian orang-orang “teungku” menjadikannya kesempatan saling rebut kursi jabatan. Setidaknya ini yang terbaca di media serupa koran terbitan kampung kita, seolah diutarakan oleh sekelompok orang yang tak dapat bagian.
 Membuka tabir
Ingatlah, 9 tahun sudah kesepahaman GAM dan RI diukir, tetapi belum juga niscaya arti perdamaian sejahtera yang sempat Teungku nukil, kecuali rekan-rekan seperjuanganmu yang pelan-pelan membuka tabir. Pelan-pelan, Teungku. Pelan sekali mungkin, mulai tampak mana yang setia dan mana yang mangkir, meski semua mengaku diri sebagai pengikut setia Teungku dengan segala takbir.
Harusnya, 9 tahun perdamaian sudah dapat memberikan rakyat jaminan hidup berkenyamanan, berketenteraman, dan berkeharmonisan, bukan hidup dalam berketakutan. Nyatanya, usia tahun ke-9 perdamaian, masih ada tindaklaku kekerasan yang berujung pada pembakaran dan kematian. Terkadang teman yang dulu sama di hutan kini dianggap musuh hanya karena sedikit beda pandangan sehingga harus dihabisi di depan rumah makan. Seolah ada sebuah pernyataan, orang-orang yang dulu sama berjuang saja bisa “disekolahkan” di tengah keramaian, apalagi rakyat kecil kacangan.
Sengaja atau tidak, pemandangan serupa ini telah membuat rakyat kurang simpati pada titah perjuangan. Dulu, dari telur ayam sebutir rakyat kumpulkan untuk menguatkan barisan perjuangan. Bersebab itu, sudah saatnya perdamaian ini memberikan rakyat rasa aman, paling tidak untuk mencari kebutuhan hidup sehari semalam, karena buah perdamain Aceh sejatinya bukan hanya untuk kelompok pejuang.
Berkali-kali, seakan sudah pemandangan saban pesta demokrasi, baik saat pemilihan kepala daerah sendiri maupun pemilihan presiden negeri pertiwi, ada saja yang mesti jadi tumbal dan mati ngeri. Dulu, pesta demokrasi di jaman konflik, tiada nyawa rakyat Aceh yang dijual-beli. Sekarang, pesta demokrasi di era perdamaian, selalu ada saja darah yang ditumpahkan, pembakaran kendaraan, bahkan penghilangan nyawa teman seperjuangan. Inikah cita-cita perdamaian?
Heran, sepanjang usia perdamaian ini ada saja orang-orang sisa pergerakan yang membuka tabir kelam seolah ada pengkhianatan terhadap sumpah perjuangan. Belum pudar dalam ingatan, wawancara seorang pembesar pergerakan perjuangan dengan sebuah stasiun televisi swasta setahun silam.
Dalam wawancara itu, ia sempat menyatir beberapa nama pelakon “pengkhianat” perjuangan. Seolah ada bahasa yang lancung diucapkan bahwa setiap orang yang kini menduduki kursi jabatan di pemerintahan adalah lamiet penjajahan. Tak adakah pilihan kata lain yang lebih sepadan semisal bahwa dari kursi pemerintahan, sesungguhnya perjuangan masih dapat diteruskan?
Selalu saja, ada sumpah serapah dilancungkan segelintir orang seolah perdamaian ini begitu haram untuk membangun Aceh dari sistem pemerintahan. Apakah dari balik gedung pemerintahan mustahil membina Aceh menjadi sebuah negeri yang berkedaulatan? Apakah kemerdekaan itu selalu harus digerakkan dari dalam hutan?
Malu, Teungku! Malulah pada bangsa-bangsa besar di belahan dunia. Malulah jika sekarang sesama rekan seperjuangan saling bertuduhan dalam cuap-cuap di media serupa koran. Dulu, di hutan sepiring sama nasi dimakan, sebantal sama kepala ditidurkan, bahkan sehelai baju saling bertukaran. Tak semestinya perdamaian ini diisi dengan saling melempar kesalahan.
 Mengukir sejarah
Seharusnya, era perdamaian ini, saat rakyat kecil sudah bebas mencari makan, strategi menguatkan bangsa bertuah dikuatkan. Sejarah tidak mesti selalu diciptakan dari dalam hutan, tapi juga bisa dari balik perpustakaan. Bukan saatnya mengajarkan generasi Aceh menaruh senjata dalam genggaman, jika hanya untuk menodongkan pada saudara seketurunan. Berpikirlah untuk menciptakan kesempatan bagi regenerasi mengukir sejarah melalui pena dan perpustakaan.
Harus diingat, perdamaian sejatinya bukan hanya perkara kenyamanan dan ketenteraman. Perdamaian juga bicara soal kebebasan dan kemerdekaan: merdeka dalam ekonomi, merdeka dalam pendidikan, merdeka dalam menjalankan ibadah kepada Tuhan. Sudah saatnya, perdamaian ini memberikan kemerdekaan kepada rakyat dalam memenumi kebutuhan: sandang, pangan, dan papan.
Perdamaian ini harusnya juga memberikan kemerdekaan bagi regenerasi dalam mendapatkan pendidikan: selayak-layaknya dan setinggi-tingginya. Perdamaian ini pula mestinya dapat memberikan kemerdekaan bagi rakyat dalam memenuhi kebutuhan spiritual: bebas aktivitas ibadah tanpa harus dicurigai bahwa yang memakai peci adalah GAM atau yang mengaji di dayah adalah sparatisan.
Sungguh, hanya dengan begitu harga diri rakyat dan harga diri bangsa ini dapat dimartabatkan, seperti ungkapan Wali yang saya kutip di atas: “Perjuangan bukan untuk kekuasaan, tetapi untuk sebuah harga diri. Hanya pada saat seluruh rakyat sudah mempunyai harga diri, saat itulah ia akan merdeka!” Dirgahayu 9 tahun perdamaian Aceh!
sumber : aceh.tribunnews.com/2014/08/16/memaknai-9-tahun-perdamaian

Senin, 11 Agustus 2014

Fenomena Tren Jilboobs - Hijab Baju Ketat

Hijab adalah salah satu pakaian khas kaum Muslimah. Hijab dibuat demi menutup aurat para wanita Muslim. Seperti yang kamu tahu, agama Islam melalui kitab suci mereka yakni Al-Quran memang menganjurkan para wanita menutup aurat mereka. Karena itulah jilbab alias hijab menjadi bagian dari perkembangan dunia fashion. Namun yang namanya modernitas, terkadang menggeser nilai-nilai kesopanan yang ada. Hal itu pula yang dialami oleh jilbab. Di mana kini justru semakin bermunculan wanita-wanita memakai jlbab tetapi ketat.


Atas dasar itulah fenomena tren Jilboobs akhirnya muncul. Istilah itu menjadi populer karena para wanita yang berjilbab tidak mengikuti aturan Syar'i yang menganjurkan memakai baju berbahan longgar. Para pemakai Jilboobs memang berhijab, tetapi baju itu seakan melekat dan membuat lekuk tubuh seksi mereka terlihat. Dalam beberapa hari terakhir ini, fenomena tren Jilboobs memang menjadi pembicaraan banyak orang. Seperti maksudnya, Jilboobs ditujukan kepada mereka wanita Muslim yang memakai jilbab tetapi terlalu ketat sehingga bagian boobs alias dada mereka terbentuk jelas.


Lekuk Tubuh Jelas Terlihat

Jilbab muncul sebagai pelindung bagi para wanita. Karena kalau bang Napi bilang, Kejahatan terjadi bukan hanya karena niat pelaku, tetapi juga karena ada kesempatan, maka jilbab membalut tubuh wanita Muslimah untuk menjaganya dari pandangan-pandangan negatif karena menonjolkan lekuk tubuh. Hanya saja, wanita jilboobs justru membiarkan jilbabnya seakan hanya menutupi rambutnya saja dan seperti tak peduli jika bagian tubuhnya yang lain menjadi konsumsi beberapa pria.


Pakai Kaos Pendek

Fenomena Tren Jilboobs
Mungkin ini adalah contoh pemakai jilbab yang paling tidak jelas dan tak memiliki maksud yang benar. Semua orang juga sudah tahu bahwa mereka yang memilih berjilbab alias berhijab, maka itu diharuskan menutupi seluruh bagian tubuhnya yang disebut dengan aurat. Berjilbab bukan masalah hanya menutupi rambut di kepala saja. Namun lebih luas bermakna menutupi seluruh bagian tubuh manusia yang dianggap aurat.

Kedua lengan juga termasuk sehingga para wanita berjilbab tak boleh memakai kaos pendek. Hanya saja, mungkin wanita ini terlanjur lupa kalau dia masih memakai jilbab. Dengan kaos pendek yang ketat dan menampilkan aset tubuhnya, wanita yang menutupi kepalanya dengan jilbab ini justru tersenyum. Hmm, apakah Jilboobs membuatnya sedikit lelah dan lupa daratan?


Syahrini Juga
Fenomena Tren Jilboobs
Oke, bukan berarti ini mengkritisi aksi Syahrini lagi. Hanya saja, Artis yang satu ini pun pernah dianggap ikut mempopulerkan yang namanya Jilboobs. Namun saat itu Syahrini tidak menyebut memakai Jilboobs dan dia mempopulerkan Tudung Fatima. Memakai hijab dan baju panjang berwarna kuning, pro-kontra pun langsung memenuhi Instagram Syahrini saat dia memakai kostum ini.

Dalam balutan serba kuning itu, Syahrini memang terlihat mewah seperti kebiasaannya. Hanya saja beberapa orang menilai hijab dan busana yang dia pakai terlalu ketat. Mereka menganggap pakaian Syahrini yang ketat ini sampai bisa menampilkan lekuk tubuh indahnya. Hayo Princess, mungkin kamu lebih manis dengan jubah mewah hitam itu meskipun dianggap seperti tenda pramuka.

Jumat, 08 Agustus 2014

Wanita Manis Yang Memikat Hati



Assalamualikum Wr. Wb.
Apa kabar rakan, sudah lama tidak menulis

Tidak tau mau mulai dari mana, bahkan kata pengantarpun saya tidak tau. Mungkin langsung ke persoalannya saja ya.
Paras wajahnya yang cantik dan kulit putih, menghantarkan hati saya kepada seorang wanita yang manis, disitulah saya mulai menemukan sesosok wanita idaman saya. Wanita pemalu ini sangat lembut dan bersahaja, sehingga memikat hati saya untuk lebih mengenal dia lebih dekat. Hati saya pun berkata bahwa inilah wanita yang saya idam idamkan, dengan mengenakan busana muslimahnya, dan tak lupa senyum manisnya yang membuat saya selalu memikirkannya. Lantunan doa dan rasa syukur pun saya panjatkan kepada Yang Maha Kuasa, bahwa kini saya telah menemukan seorang yang bisa menyemangatkan saya.

Hari-hari saya lalui dengan dia melalui alat komunikasi pesan singkat BBM (Blackberry Massanger), saya sering menyakan kabarnya, kami saling mengingatkan ibadah, makan, dsb. Inilah bukti doa saya telah dikabulkan oleh Allah SWT. Maka sejak saat itu, saya selalu membawa nama wanita manis itu dalam doa saya, dimanapun saya berada dan dalam keadaan apapun saya slalu mengiringi namanya dalam doa setiap setelah sholat 5 waktu.

Nah, mungkin inilah kata pengantar pada tulisan kali ini.  Sehingga membuat saya semakin dekat dengan wanita manis ini. Terlukis didalam hati saya, bahwa saya tidak akan melepaskan dia, dan akan selalu menjaganya.

Hari demi hari kami lalu tetap melalui pesan singkat BBM, hal ini menimbulkan rasa sayang saya terhadap wanita ini. wanita macam ini susah didapatkan pada zaman sekarang. saya sangat bersyukur dengan keadaan sekarang, dan tidak putus-putusnya rasa syukur saya kepada Allah SWT.

Banyak yang saya sukai dari wanita manis ini, salah satunya cara dia berpakaian sopan, mengenakan rok dan tidak mengenakan celana dsb. Ini yang membuat saya tertarik kepada dia, memang sudah dari dulu saya suka sama wanita yang pakek rok. Hahaha.
Tidak banyak bicara, maklum lah wanita manis yang pemalu, ini merupakan image dari seorang wanita muslimah.

Beberapa bulan yang lalu, saya sempat hilang kontak dengan dia. Dikarenakan saya lagi banyak masalah,  cukup lama sih, sekitar dua mingguanlah. Dan pada saat itu saya tidak mau diganggu sambil memikirkan jalan keluar dari masalah yang sedang saya hadapi waktu itu.

Singkat cerita, bintang merah di BBM saya muncul, seketika itu saya buka, alangkah terkejutnya saya ketika melihat status barunya, yang memicu saya untuk segara menghubungi via BBM. Dan waktu itu dia buat status “ Missankjht “ begitulah bunyinya.
Akhirnya tanpa fikir panjang saya langsung mencari namanya dikontak BBM saya, langsung mengePING!!! Sebanyak 10 kali. Lebay kali kan, haha tapi ini bener lho...

Kemudian setelah meminta maaf dan segala macam, akhirnya baik lagi, kaya dulu lagi. Mungkin ini yang terakhir, dan saya gak mau mengulangnya lagi. Saya sangat senang bisa mengenal wanita impian saya itu, saya kira itu semua hanya ada dinegri dongeng. Ternyata di negri nyata juga ada.

Hari demi hari, bulan demi bulan, tahun berganti tahun saya dan wanita itu masih biasa biasa saja. Itulah wanita pemalu yang murah senyum setiap berjumpa, tapi tak mau bicara.
Malam berganti siang, begitu juga usia makin bertambah, senada dengan perkenalan pertama ditahun 2013 dimana saya duduk dikelas XI dan si manis itu duduk dikelas X. Dan tak terasa sekarang pada tahun 2014 saya duduk dikelas XII, dan si manis itu duduk dibangku XI. Ironisnya dan sangat disayangkan si manis itu sangat sibuk. Pagi, sore, sibuk dan hanya ketika malam baru ada waktu saat itulah saya bisa melepaskan rindu seharian

Memang sih setiap pagi, ada komunikasi sebentar, sekedar mengigatkan sarapan atau hal-hal lain. Setelah itu tidak bisa lagi. Kalupun bisa, siang nanti baru berkomunikasi lagi, itupun sebentar juga, masih sama seperti pagi, Cuma mengingatkan makan, setelah itu ibadah, dan selepas itu dia kembali disibukkah dengan kegiatannya.

Tapi walaupun begitu saya tetap sayang sama dia, eitttsss tunggu dulu, bukan berarti sayang itu pacar ya. Sesibuk apapun dia pasti ada waktu buat saya, mulai lagi alay nya
Tapi gapapalah sekali kali kan boleh hahahaha.

Sering suntuk juga kalo sehari gak ada kabar dari si manis, karena kegiatannya itu bikin saya khawatir terhadapnya, tapi saya yakin, Allah bersamanya, Allah melindunginya, dan saya yakin sekali 100% Allah memberikan kesetiaan kepadanya. Hanya ketika malam yang bisa leluasa bercanda dengannya.

Satu yang tidak saya lupakan dari dia, wanita manis yang memikat hati itu suka ngambek alias merajuk, saya suka ketika saya merayu dia untuk tidak ngambek lagi. Dan jika dia masih juga ngambek, maka dia akan mengatakan. “ tidur dulu ya, tadi siang capek kali” katanya. Ya saya pun ga bisa melarang, ya kemudian saya mempersilahkan dia tidur.

Akhir kisah ini. disaat malam jumat tepatnya (kamis/7/2014) saya dibuat nangis olehnya, pada dasarnya saya tidak nangis, tapi tiba tiba air mata saya jatuh, entah kenapa gerangan ?? rupanya saya membuat dia merasa malu ketika itu, saya sangat menyesal dan kecewa pada diri saya sendiri, karena saya tela membuat wanita manis ini malu. Akhirnya dia merayu saya, pakek emot inilah itulah, kemudian saya gak tega liat nya, dia minta maaf. Lalu saya maaf kan. Setelah itu, BBM saya gak di read read olehnya. Dan sebuah pesan masuk dihape saya, lalu saya buka dan membaca ternyata pesan dari wanita manis itu, dia berkata bahwa paket BBM dia sudah off.

Nah, cukup disini dulu cerita tentang wanita manis ini, nanti kapan-kapan akan kita sambung lagi, Insya Allah. Wassalamualaikum Wr. Wb.


Terimakasih atas singgahannya di tulisan kali ini, bila ada yang kurang berkenan mohon dimaafkan.