bolak balik

SEMUA ORANG PASTI MENDAPAT COBAAN, JALANI DENGAN BERSYUKUR

Kamis, 18 Februari 2016

Kediaman Tjong A Fie

Kediaman Tjong A Fie dijalan Kesawan yang saat ini berganti nama menjadi jalan Ahmad Yani Medan

Hai Wanita Manis Lovers, apa kabar nih? Semoga baik-baik saja ya. Kali ini penulis akan menyajikan cerita jalan-jalan dikota Medan tepatnya di Rumah Tjong A Fie yang terletak dijalan Kesawan yang sekarang menjadi jalan Ahmad Yani Medan.

Mrs dan Mr. Tjong A Fie
Tjong A Fie (1860-1921) adalah seorang pengusaha asal Tiongkok yang pernah sukses membangun bisnis perkebunan di Sumatera. Kerajaan bisnisnya meliputi perkebunan, pabrik minyak kelapa sawit, pabrik gula, bank dan perusahaan kereta api yang mempekerjakan lebih dari 10.000 karyawan.

Bukan hanya dikenal sebagai pebisnis sukses, Tjong A Fie juga dikenal dermawan dan sangat berjasa dalam membangun kota Medan. Pada masa hidupnya Tjong A Fie menyumbangkan menara lonceng untuk Gedung Balai Kota Medan, menyumbang pembangunan Istana Maimoon, Gereja Uskup Agung Sugiopranoto, Kuil Buddha di Brayan, kuil Hindu untuk warga India, Batavia Bank, Deli Bank, Jembatan Kebajikan di Jalan Zainul Arifin serta mendirikan rumah sakit Tionghoa pertama di Medan bernama Tjie On Jie Jan.

Beranjak dari sekretariat Lpm Dinamika Uin Su, penulis dkk melawati jalan Pancing, lalu mengambil arah jalan HM. Yamin dan belok ke arah lapangan merdeka masuk ke jalan kemanggo dan keluar ke jalan satu jalur jalan Ahmad Yani. Nah, jika sahabat pergi dengan kereta sahabat bisa langsung memarkirkan kendaraan dihalaman mesium, tanpa dipungut biaya parkir. 

Dengan harga tiket Rp. 20.000 penulis dkk, dipersilahkan masuk kedalam rumah peninggalan Tjong A Fie. Layaknya seperti Istana Maimon banyak terdapat pajangan foto-foto dan barang-barang peninggalan pada zaman Tjong A Fie. Setelah melihat-melihat dan mengambil beberapa foto didalam, akhirnya penulis bertemu dengan seorang perempuan Desi namanya. Penulis meminta kakak tersebut untuk menemani penulis dkk dan memberikan penjelasan yang terdapat dirumah atau mesium Tjong A Fie. Oke, kenapa mahal? Karena situs budaya ini dijaga dan dikelola oleh keluarganya sendiri dan sudah tentu biayanya tersebut untuk penjaga, pengelola serta perawatan bangunan bersejarah ini.

Kediaman Tjong A Fie atau Tjong A Fie Mansion di Jalan Ahmad Yani, Medan menjadi satu tempat wisata sejarah yang mengundang penasaran bagi wisatawan. Bagaimana tidak, masyarakat kota Medan yang terkenal dengan identitas budaya lokalnya memiliki sosok yang paling berpengaruh dalam pembangunan kota Medan dari kalangan Tionghoa.

Salah satu jejak Tjong A Fie adalah kediamannya yang sekarang menjadi bangunan cagar budaya nasional. Tjong A Fie Mansion yang berlokasi di tengah-tengah Kesawan atau kota tua Medan, menjadi salah satu ikon dan simbol sejarah multi etnis di kota Medan.

Tjong A Fie Mansion yang memiliki luas 6000 m2 dan berumur lebih dari satu abad ini terpelihara dengan baik hingga kini. Di sini pengunjung bisa menikmati keindahan arsitektur Cina kuno yang digabungkan dengan nuansa arsitektur gaya Eropa dan Melayu. Menarik melihat bagaimana bangunan berusia lebih dari 100 tahun ini masih terlihat kokoh & terawat. Bahkan piring-piring di meja makan di dalam rumah pun masih tertata rapi seperti layaknya hendak waktu makan.

Ruang Makan Tjong A Fie

 Hal itu bukan tanpa alasan. Menurut guide sekaligus pengurus Kediaman Tjong A Fie bernama Desi, Tjong A Fie merupakan bankir yang kaya raya di masanya. Ia sangat dermawan dan memegang peranan besar dalam membentuk kota Medan. Ia menjaga harmonisasi hubungan kepada pemerintah Hindia Belanda, Kesultanan Deli dan masyarakat Medan hingga kekaisaran China.

Oleh sebab itu, kediamannya dibuka untuk umum pada tahun 2009, karena banyak rasa ingin tahu tentang kepribadian Tjong A Fie dalam membina keluarga, merangkul masyarakat kota Medan, dan hal-hal apa saja yang terjadi pada beliau hingga akhir masa hidupnya.

Nah, penulis dkk serta pemandu menelusuri disetiap sudut rumah peninggalan Tjong A Fie sambil sang pemandu menjelaskan, penulis mengambil beberapa foto untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh. Mulai dari kamar tidur Tjong A Fie, ruang tamu utama, ruang tamu keluarga, ruang kerja, ruang tunggu, ruang makan, ruang sembahyang, dapur, sampai kamar anak-anaknya. 

Kamar Tidur Tjong A Fie

Setelah melihat isi rumah peninggalan Tjong A Fie dan foto keturunannya, penulis dkk akhirnya mengakhiri wisata budaya dikota Medan dan kembali ke sekretariat Lpm Dinamika Uin Su. Sampai jumpa pada tulisan jalan-jalan berikutnya dan semoga tulisan ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.