bolak balik

SEMUA ORANG PASTI MENDAPAT COBAAN, JALANI DENGAN BERSYUKUR

Senin, 03 Oktober 2016

Terimakasih untuk Yang Tersayang


sumber: www.google.com
Malam itu jam menunjukkan pukul 00:00 wib. Notifikasi facebook dihandphoneku berdering beberapa kali. Kabel charger masih terpasang kokoh dilobang ponselku, sesekali putus sambungan pengisian batre sebab keadaan kabelnya yang sudah lama dan kadang tak terisi sama sekali batre kedalam ponselku. Satu persatu notifikasi itu kubuka, terpampang disana beberapa ucapan selamat ulang tahun berserakan diberanda facebookku.

Satu dua tiga dan seterusnya. Redaksinya bahasanya hampir semuanya sama, namun ada beberapa yang menuliskan dalam bahasa arab yang biasanya kita baca. Teman, saudara, para fans dan haters pun ikut meramaikan beranda facebookku hanya sekedar menuliskan tiga huruf sakral. HBD, tulisan itulah yang memenuhi notifikasi sejak dari malam hingga malam kembali. Ada juga yang menulis dengan kata-kata yang sedikit panjang, namun tak sampai lima puluh karakter, bahkan sepuluh karakter pun tak sampai.

Kiriman itu terus mengalir hingga malam menjelang pergantian tanggal empat oktober. Saat itu belum berani semua kubalas apa yang tertulis diberanda, bahkan untuk memberikan jempol saja terasa berat, seperti ada yang membisik “kau masih menunggu ucapan dari orang yang kau sayang, kan?” Terus aku berlalu mengotak-katik beberapa notifikasi yang belum terbaca, sehingga ponselku mengabarkan untuk menyambungkan ke pengisian daya.

Malam itu tiga oktober, sorang anak laki-laki tampan nan mempesona bertambah umurnya yang ke-19 tahun. Seorang pemberani yang lahir sembilan belas tahun silam kini sudah menginjak usia dewasa, tangisannya yang bergema diseantero rumahnya ketika itu membuat keluarganya bahagia terharu mendengar tangisan seorang anak laki-laki yang tampan terlahir dengan selamat kedunia.

Tak ada yang istimewa pada malam itu, seperti biasa aku hanya sibuk dengan ponselku, dan tak menghiraukan notifikasi-notifikasi diberanda facebookku. Hanya beberapa aplikasi sosial media yang kupakai, dan semua aplikasi itu kubuka demi melihat berandanya saja dan berharap ada satu ucapan yang kutunggu. Namun sayang, tak ada satupun ucapan yang masuk keberanda itu. aku menghela nafas sejenak mendongak ke atas, ya hanya lampu yang terlihat menyinari kamarku yang tak begitu besar. Akupun berlalu untuk tidur sebab esok hari masih banyak pekerjaan yang harus ku urus diorganisasi dan jurusanku.
***
Pagi ini aku sengaja bangun lebih awal, agar lekas sampai dikampus dan tak terjebat macet dijalan nanti. Seperti biasa aku berkeliling sebentar ke jurusan hanya sekedar melihat-lihat keadaan sekitar fakultas yang sejak pagi tadi sudah ramai oleh mahasiswa yang jadwal kuliah pagi. Datang lalu duduk diparkiran ngobrol bersama penjaga parkir, itu sudah sering kulakukan sembari menunggu seorang wanita manis yang selalu kuceritakan dalam sajak-sajak kemarin sore saat sedang bersantai disebuah pelataran toko dibawah rintikan hujan.

Namun berbeda dengan pagi ini, ku sempatkan singgah disekretariat Lpm Dinamika dibelakang aula utama kampus. Setelah mendapat ucapan selamat ultah dari beberapa senior disana, aku langsung menuju kelas berjumpa dengan teman sekelas yang sedang duduk menjaga standnya disana ditemani beberapa seniornya saat itu. Berbincang hangat sebentar seputar politik dikampus dan perbincangan itu berkanjut ke kantin.

Beberapa menit menunggu, akhirnya wanita manis itu datang juga dengan setelan tas samping yang berwarna hitam legam dan mengalungi lengan kanannya. Sebuah buku berbentuk note melekat ditangannya, bak mahasiswi senior semester atas, dan itulah wanita manis yang sering kuperbincangkan saat didera rindu padanya. Bawaannya yang santai membuatku berfikir apakah dia mengingat bahwa hari ini aku bertambah usia. 

Aku masih sibuk dengan ponselku yang terus menerus bergetar. sudah banyak masuk notifikasi diberanda facebookku, kadang kala aku tertawa dengan semua ucapan para fans dan teman-teman. Dengan senang hati aku membalas satu persatu kiriman tersebut, dengan balasan yang baik pula pastinya, dan aku juga belum menemui ucapan dari wanita manis itu.

Bakkk, buku coklet berbentuk note itu menyentuh bahu kiriku, pukulan sedikit kuat namun tepat menempel dilengan kiri bajuku, aku tersenyum sedikit lebar melihat ke arahnya. Ia berpamitan ingin pergi dengan temannya yang sudah beberpa langkah didepan dari padanya, sebelum berbalik badan ia melempar senyum, sepertinya ia bersemangat pagi ini. dan itulah yang membuat semangatku selalu ada ketika melihat senyum manisnya.

Jam masuk telah tiba, semua dosen berhalangan hadir sebab semua dosen ada acara workshop dan hanya memberikan kami tugas. Tak ada kata perintah aku keluar dari kelas hanya ingin menghirup udara luar ruangan yang pengap dengan kipas angin yang hanya membuat orang didalamnya masuk angin. Sebuah panggilan nama terdengar jelas ditelingaku, aku berbalik badan dan berlalu ke sumber suara. 

Disana ada beberapa perempuan dan tak ketinggalan wanita manis itupun turut hadir mengisi bangku panjang halte disamping stand seorang kawan yang kadang-kadang ada gila-gilanya. Belum sampai hingga beton putih membatasi jalan, teriakan dengan nada marah terdengarku dan seorang perempuan lainnya juga ikut memarahiku, pastinya dengan redaksi bahasa yang mengagetkanku. Saat itu akupun bingung dengan perkataan yang kudengar, aku langsung menuju wanita manis tersebut sembari memberi senyum. Suara marah itupun masih saja mengikutiku walau aku sudah berada didekat wanita manis ini. hampir mengeluarkan air mata ketika itu saat kupandang mata wanita manis itu berkaca-kaca. Dan jika memang apa yang dikatakan oleh beberapa perempuan tadi benar, mungkin aku akan sangat bersalah.

Akhirnya semua itu hanyalah sebuah skenario semata, kemudian ia langsung mengambil kue yang disembunyikan dibelakangnya, sembari mengucapkan selamat ulang tahun abang. Semua yang kupikirkan sejak semalam sampai siang tadi seketika langsung berubah dengan rasa haru dan bahagia. Merasa sangat disayangi dan sangat senang ketika itu. Tak tau harus berkata apa, melainkan ucapan terima kasih atas apa yang sudah dilakukannya hari ini. dan itulah yang membuatku makin sayang padanya, dan menurutku ia sangat romantis.

Terimakasih Tuhan, Engkau masih memberikan keberkahan umur yang sangat luar biasa ini, untuk terus mendekatkan diri pada-Mu, berbakti kepada orang tua dan keluarga, menjaga wanita manis itu agar selalu bersama-sama kala suka maupun duka. Terimaksih diumur yang sudah menginjak dewasa ini masih diberikan kekuatan jasmani untuk terus belajar mengukir karya-karya dan juga kesehatan rohani untuk terus melaksanakan perintah-Mu. Terimakasih “my everything” untuk semua pengorbanan dan perjuangannya selama ini, kasih sayang dan perhatiannya. Aku tahu kau sangat sayang padaku, dan akupun begitu.

Pada akhirnya, aku hanya ingin menyebutkan sebuah doa kepada-Mu ya Tuhanku. Agar, aku selalu dalam lindungan-Mu. Mampu mengajarkan yang baik untuk semua orang yang kusayang terkhusus untuk wanita manis itu agar aku mampu membimbingnya menuju cinta-Mu yang hakiki. Bisa meluangkan waktu untuknya walau dalam keadaan sibuk, berikan dia kesehatan jasmani dan rohaninya sehingga dia bersemangat dalam melaksanakan aktifitas studynya. Tuhanku, aku sayang padanya namun tak akan pernah kulupakan cintaku pada-Mu. Ajari aku cara untuk membahagiakannya, aku hanya ingin selalu dekat dengannya. Tuhan, aku tak butuh penghargaan yang besar, cukup dia selalu ada buatku dan kabulkanlah doaku.