Entah
yang keberapa kata rindu ini kukatakan padamu bidadari kotak-kotakku, akupun
tak menghitungnya. Sayangku, bidadari kotak-kotakku, aku bersyukur sejak pagi
senin kemaren bisa melihat wajah manismu dan senyum manismu, walaupun dari
belekang ku melihatmu. Kawanku tegas melarangku untuk terus melihatmu ketika
itu. Tapi, sungguh senyuman manismu itu bisa membuatku menghayati doa yang
kubaca pada pagi senin tersebut dalam keadaanku yang kurang sehat. selamat
untuk keberhasilanmu, sayang izinkan doa pemuda umur belasan tahun ini
memelukmu dari jauh. Dan Alhamdulillah, kehadiranmu dihatiku bisa membuatku
sedikit nyaman.
Bahkan,
saat menulis inipun, aku masih diluar kelas, malas hebat yang kulakukan pada
saat pelajaran pertama dimulai, kubawa laptop keluar langsung saja jemariku ini
penuh semangat mengetik abjad demi abjad hanya untuk kutuliskan sedikit
tentangmu, bidadari kotak-kotakku. Baru kutahu pemuda tangguh sepertiku bisa
malas hanya karena sebuah tulisan seperti ini. ada beberapa tugas yang harus ku
selesaikan, sayang aku tak memperdulikan tugas itu, aku lebih mementingkan
tulisan ini, karena bagiku tulisan ini adalah caraku mengangumimu dan sebagai
rasa sayangku padamu, Bidadari kotak-kotakku. Aku tak memperhatikan tugasku dan tidak pula
memperhatikan kesehatan ku yang dari pagi tadi kurang fit, jari-jariku terus
meronta-ronta penuh energi, seakan tulisan ini siap saat itu juga. Aku juga tak
tahu harus menulis apa kali ini, selain aku semakin mencintai dan menggilaimu, Bidadari
Kotak-Kotakku.
Setelah
sekian lama kita berkenalan, akupun jadi gila padamu dan semakin gila akan
hadirmu. Tahukah kamu, gila nomor satu yang kurasakan padamulah yang paling
parah. Setelah kita bertemu setiap hari disekolah kala itu, rasanya wajahmu tak
mau pergi dari fikiranku. Jemariku yang kusentuh dalam hitungan detik memanas,
dan semakin cepat menekan abjad abjad yang ada dikeyboard laptopku. Pikiranku
terus membisikkan kalimat-kalimat indah yang akan kutuangkan dalam tulisanku
untuk kamu sayang, bidadari kotak-kotakku.
Manis,
diantara sakit yang kuderita dari pagi tadi, yang meruntuhkan tubuhku, pusing
kepala yang membuat suaraku seakan hilang ketika kubaca doa dipagi tadi,
pandangan mata yang berkaca-kaca, sakit kepala yang menaikkan level rasa pusing
dibenakku, sakit yang kuderita dari pagi tadi, rasanya aku cuma mau bilang satu
hal bodoh yang mungkin akan membuat banyak orang tertawa. Aku Cuma mau bilang
“Aku Rindu Kamu”.
Terima
kasih Bidadari Kotak-Kotakku, kegilaanku padamu membawaku pada kedewasaan yang
tidak ada tempatnya. Bersyukur bisa mengenalmu, mencintaimu, memimpikanmu,
ataupun hanya sekedar membawa namamu dalam doaku. Sekali lagi, tulisan ini
untukmu bidadari kotak-kotakku, yang kutulis dengan jariku sendiri, dan dengan
hati yang paling dalam, meski sedikit ku ambil dari sampel orang lain. Sekali lagi
aku sangat bahagia dekat denganmu, Bidadari Kotak-Kotakku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar