bolak balik

SEMUA ORANG PASTI MENDAPAT COBAAN, JALANI DENGAN BERSYUKUR

Selasa, 06 September 2016

Wanita Manis




sumber: www.google.com
Pada tulisan kali ini aku tak tahu harus bagaimana menulis serangkaian kata untuk menjadi sebuah kalimat baku yang sering kupelajari selama ini, bahkan kata pengantar saja aku tak tahu. Kata-kata kiasan tak bisa kutuangkan dalam kertas tanpa noda ini, memegang pena pun terasa gemetar untuk menyentuhnya. Entah apa gerangan, akupun tak tahu harus memulai dari mana tulisan ini.

Paras wajahnya yang ayu, manis, ceria mungkin itulah yang tergambarkan dari seluruh sudut pandangku selama ini. Bola matamu yang sayu seakan membuatku tersenyum kala memandangmu walaupun dari kejauhan. Benar kata pepatah, diluar sana masih banyak yang lebih indah dari yang kau bayangkan, dan salah satu keindahan itu kau mendapatinya bermurah senyum padamu seakan ia ingin mengajakmu ketaman bunga dan berbincang bersamanya.

Bukan maksud memadu kasih dengan hayalan ataupun mimpi, tidak juga bermaksud meninggikan seorang makhluk. Aku tau hakikat dari seorang makhluk. Yang tinggi itu adalah Tuhan, dan aku tak mau mengalahkan Tuhan hanya untuk mengagumimu semata. Namun sebaliknya aku mengagumimu karena Tuhan, itu saja.

Ada pepatah mengatakan bermimpilah setinggi bintang dilangit kelak jika kau jatuh, maka kau jatuh diantara mimpi-mimpimu itu. Sayangnya aku tak mempunyai mimpi setinggi itu, aku takut jika jatuh tak bisa kembali ceria seceria saat aku memandangmu dan seceria saat aku menulis tentangmu.

Belum habis banyanganmu padaku, sosok itu kembali tergambar saat kupejamkan mata. Sekali dua kali tiga kali, aku terbangun dari tidurku. Kerongkonganku kering, dada ini terasa sesak tak ada air untuk menghilangkan rasa haus dan menyembuhkan rasa sesak didada. Padahal dulu aku ingat sebuah doa sebelum tidur, ayahku pernah mengajariku doa sebelum tidur. Tapi malam itu entah mengapa aku ingin wanita itu yang mengucapkan doa itu dan aku mengikutinya.

Rasa malu-malu yang melekat padanya membuatku makin penasaran dengan wanita manis ini. Pertama bertemu aku hanya melihatnya dengan sekilas sembari bersenda gurau dengan teman seperjuangan, tertawa itulah tugas kami ketika kemarin kedatangan mereka. Tak ada pikiran untuk menertawai mereka para calon pemimpin bangsa, hanya saja bersenda mengisi waktu senggang, sebab masih dalam keadaan libur.

Mungkin inilah kata pengantar pada tulisan kali ini. Sedikit panjang dan terlalu ambisius, tapi itulah kenyataannya. Hanya melalui pesan singkat blackberry messenger aku memantapkan jemari ini untuk mengetik obrolan singkat untuknya. Saling menayakan kabar, mengingatkan makan serta ibadah itu sudah biasa kita lakukan. Hanya pesan singkat biasa, tak ada yang berbau kemesraan dalam pesan singkat kami. Ingat hanya pesan singkat biasa.!

Wanita hebat, kuat, dan berani mengendarai motor dari rumahnya yang lumayan jauh untuk menggali ilmu dibangku perkuliahan, bukan untuk ketemu aku ya hahaha. Agak sedikit lebay kalau kata anak jaman sekarang. Tapi itulah sedikit sajak dari seorang penulis amatiran, yang tulisannya kadang kala dimuat dimedia cetak, dan kadang juga tidak dimuat.

Belum habis kuperbincangkan wanita manis itu, yang selalu kusebut-sebut namanya saat setelah melaksanakan kewajiban kepada-Mu. Kata demi kata kurangkai menjadi sebuah doa indah dalam terjemahan bahasa indonesia. Namanya selalu kubawa disetiap doaku, kuperbincangkan namanya, wajahnya, senyumnya, bahkan semua yang ada padanya. Namanya yang panjang selalu lengkap kusebutkan dengan ejaan yang fasih agar doaku tak meleset walaupun semeter. Aku belum bisa menerjemahkan doaku kedalam bahasa arab seperti yang lain, yang aku tau Tuhan Maha Memahami segala jenis bahasa, mungkin dalam kalimat bahasa indonesia yang indah ini doaku terkabul, pinta ku dalam hati.

Semangat yang terpancar dari wajahnya selalu kuabadikan dalam tulisanku, aku tak tahu apakah dia akan membacanya atau tidak. Mungkin ini hanya gambaran kecil dari kesederhanaan wanita manis yang ku kagumi itu. Mungkin mengagumimu melalui lisan aku tak bisa, aku bukan seperti orang-orang yang lincah dalam merayu. Mungkin banyak diluar sana yang mengatakan tentangmu padaku, namun aku percaya bahwa kamu adalah wanita manisku yang disimpan Tuhan untuk ku selama ini.

Tapi yakinlah, kamu abadi dalam tulisan ini, jikalau nanti aku tak mengangumimu lagi, kamu atau aku bisa membaca tulisan ini mungkin dengan itu aku akan merindukan disaat menulis dan berjumpa denganmu ketika pertama bertatap muka. Yakinlah namamu selalu kubawa dalam doaku, wajahmu pasti selalu kuingat seiring nafasku berhembus jika wajahmu tak lagi kuingat maka nafasku sudah tidak berhembus lagi. 

Mataku selalu memberikan pesan bahwa kamu itu indah, kamu itu manis, sederhana, murah senyum dan baik. Mungkin itu semua terlalu berlebihan kedengarannya, tapi aku terus mengagumimu dalam tulisan ini, sampai kapanpun kamu tak akan pernah pergi dalam tulisan ini, sekalipun aku telah tiada. Tinta ini masih akan terus ada untukmu mengabarkan kabar pesan singkat kita, senyum kamu, dan bahagianya aku mengenal kamu.

Melalui aksara tua ini ku lukiskan namamu agar selalu didalam doaku dan melalui sejak tak bersuara ini pula harapanku kau akan selalu kukagumi. Mengabadikanmu disetiap tulisanku adalah caraku memelukmu dari kejauhan, menepis kerinduanku kala terbayang wajahmu, dan mengingatkanku akan senyummu yang menawan membiaskan segala keraguan untuk terus mendoakanmu lahir dan bathinku. Wanita manisku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar