![]() |
sumber: www.google.com |
Beberapa
hari terakhir ini aku sangat senang, karena semakin dekat denganmu. Bisa dibilang
bahagia berkenalan dengan wanita sepertimu orangnya ramah, murah senyum, manis
dan malu-malu tipe orang Aceh umumnya. Kesederhanaanmu itu yang selalu
kukagumi, keceriaanmu itu adalah semangat baru untukku, dan itu adalah hal baru
setelah keterpurukanku.
Beberapa
kali melihatmu membuatku semakin terpesona denganmu. Keindahan milik Tuhan ada
padamu yang setiap saat selalu menyertai pikiranku. Bukan untuk terus
menyanjungmu, tapi itulah yang bisa kulakukan untuk menghibur diriku kala rindu
padamu. Ketenganan diriku ada saat tergambar dipelupuk mataku kau hadir
memberikan senyuman indah padaku.
Malam
ini hujan turun begitu deras, hawa dingin yang terasa menusuk ke tulangku. Tak ada
selimut untuk sekedar menghangatkan badan ini. Aku ingat ketika berjumpa
denganmu kau memainkan mata sembari melempar senyum ke hadapanku. Mungkin aku
terlalu berlebihan membicarakan tentangmu hingga lupa bahwa semua itu titipan
Tuhan padamu.
Aku
lebih gemar berada didepan keyboard laptopku
untuk berbicara denganmu melalui aksara tua ini. Perhatian yang kau berikan
padaku, kusambut dengan baik begitu juga denganku, semua perhatian yang baik
selalu kukirimkan untukmu yang jauh disana. Ingatkah sewaktu kita membicarakan
jauh dimata dekat dihati? Benar memang kita jauh dari bola mata, namun akan
selalu dekat dihati.
Masih dengan cerita kemarin, mengagumimu
adalah caraku memelukmu dari kejauhan, melihat keindahanmu dan melukiskan
wajahmu adalah hal yang selalu kulakukan untuk senantiasa membuatmu tetap ada
dalam sanubariku. Bukan perkara sulit lagi untuk memlih kata-kata kiasan
sebagai pengantar dalam menulis tentangmu. Aku sudah mampu membuat karangan
yang sedemikian rupa untukmu.
Setiap
goresan penaku adalah doa untukmu yang terbaik yang terindah dalam hidupku. Pekan
lalu kau masih terlalu malu denganku, aku paham kau mungkin perlu waktu untuk
beradaptasi membiasakan diri dengan segala tingkahku dipesan singkat kita. Terkadang
redaksi bahasa ku dalam mengetik terlalu lebay. Namun itu semua kulakukan hanya
untuk menjaga senyummu dan rasa nyamanmu denganku.
Setiap
pesan yang kau kirim kepadaku aku selalu membacanya dengan sumringah, entah
mengapa gerangan, mungkin kaupun begitu kala menerima pesan singkat dariku. Mungkin
aku orang yang sibuk bagimu, namun dalam kesibukanku itu aku selalu
menyempatkan diri untuk menanyakan kabarmu, agar kamu tetap terjaga untukku.
Kemarin
sudah pernah ku katakan bahwa kamu itu manis, kamu itu indah, dan malam ini aku
ingin mengulang kata-kata itu. Malam ini aku merasa kamu ada disampingku disaat
aku sedang duduk didepan laptopku menuliskan cerita tentangmu, mengabadikan
senyum manismu dengan jemariku. Kini aku tak sendiri lagi, ada kamu disisiku
mendengarkan suara rintikan hujan diluar sana.
Kekagumanku
padamu belum habis, aku masih terlalu kagum dengan pesan singkatmu untukku,
terlalu manis dan seakan aku diajak terbang mengitari langit yang sedang
menangis itu. Terus terang aku katakan aku sayang padamu, aku terpikat padamu,
namun semua itu kembali pada Tuhan, sebab Dialah yang menentukan semuanya.
Setiap
pesan singkat yang kulayangkan padamu itu adalah ketikan dari hatiku yang
paling dalam melalui perantara jemari. Pesan sinkatmu semakin memantapkan
hatiku, meneguhkan komitmenku untuk terus menghidupkan namamu dihatiku serta
menyimpan senyummu dalam tulisanku. Perasaanku padamu sudah sangat tepat, aku
memilihmu untuk selalu bersamaku, dan kamu adalah pilihan terbaikku yang Tuhan
simpan selama ini.
Malam
ini dibawah rintikan hujan banyak yang ingin kukabarkan padamu, banyak yang
ingin kutulis untukmu. Namun aku takut jika suatu saat nanti semua kekagumanku
padamu sirna ditelan waktu. Aku takut jika semua ini hanya sandiwara layaknya
seperti film leyar lebar, mungkin jika itu terjadi tolong berikan aku kabar
sebelum itu semua terjadi, setidaknya aku sudah siap dengan segala konsekuensi
yang akan aku terima.
Semoga
itu semua hanya pikiranku saja, aku yakin kau akan selalu disampingku
menemaniku dikala sepi, memelukku saat kedinginan menerpa dan menyemangatiku
diwaktu terjatuh. Kau penyemangat bagiku bersama keluargaku, untuk terus
menjelajah hidup ini bersamamu. Aku yakin kau adalah pilihan Tuhan yang paling
indah untukku, dan aku yakin kata-kata aku suka padamu itu lebih tepat untukmu.
Wanita manisku.